Minggu, 22 November 2009

Cinta yang Hakiki


Ada sebuah kisah tentang cinta yg sbenar-benarnya, yg dicontohkan Alloh SWT melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, Rasululloh dgn suara trbatas memberikan khutbah, “wahai umatku, kita semua dalam kekuasaan Alloh dan cinta kasihNya. Maka taati dan bertakwalah padaNya. Kuwariskan 2 perkara pada kalian, AlQur’an dan Sunnahku.Brgsiapa mencintai sunnahku berarti mencintaiku,siapa yg mncintaiku kelak bersamaku di Surga”.

Manusia tercinta ini hmpir selesai menunaikan tgsnya di dunia. Matahari kian meninggi namun pintu rumah Rasululloh masih tertutup, sdg didalamnya Rasululloh sdg teraring lemah dgn kening berkeringat dan membasai alas tidurnya yg terbuat dari pelepah kurma (byangkan seorang pemimpin besar,rela tidur dgn alas tidur dari pelepah kurma). Tiba2 dari luar tdengar org mngcapkan salam. “bolehkan saya masuk” tanyanya. Tpi Fatimah tdk mengizinkan masuk,”maafkanlah,ayah saya sdg demam,” kata Fatimah membalikan badan seraya menutup pintu.

Kemudian ia menemui ayahnya yg ternyata sdh mbka matanya dan bertanya,”siapakah itu wahai putriku?”. “Tak tahu ayahku, org sprti itu baru kulihat,” kata Fatimah lembut. Lalu Rasululloh kembali berkata seraya menatap wajah putrinya seolah hendak dikenang,”ketahuilah, dialah yg menghapuskan knikmatan smntara, dialah yg memisahkan pertemuan didunia, dialah malakul Maut”. Fatimah pun menahan ledakkan tangisanya.

Malaikat Maut dtng menghampiri, tpi Rasululloh bertanya kenapa Mlaikat Jibril tdk ikut menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril. “Jibril jlaskan padaku apa hak ku nti dhadapan Alloh?, tanya Rasululloh dgn suara amt lemah. “pintu2 langit tbuka, para malaikat tlah mnanti rohmu.Smw surga tbuka lebar menanti kdatangnmu,”jwb Jibril. Namun hali itu tdk mbwt Rasul lega. “Engkau tdk senang mndengar ini?”tnya Jibril. ”Kabarkan padaku bgmana nasib umatku kelak?’’tanya Rasululloh. “ Jgn khawatir ya Rasululloh, Alloh pernah bfirman :’Aku haramkan surga bagi siapa saja, kecuali Umat Muhammad tlah berada d dlamnya,”kata Jibril. (betapa istimwanya umat nabi Muhammad, apa kita telah mensyukurinya?)

Detik2 kmatian Rasul smakin dkat, perlahan roh Rasululloh ditarik. Nampak sluruh tubuh Rasululloh bersimbah peluh, urat2 lhernya meneganang. “Jibril btapa sakit Sakaratul maut ini?”,perlahan Rasululloh mengaduh. Fatimah terpejam,Ali menunduk, dan Jibril memalingkan wajahnya. “jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibrl?”,tanya Rasululloh. “Siapakah yg sanggup melihat kekasih Alloh direnggut ajal”,jawab Jibril. Sebentar tdengar Rasululloh memekik,krna sakit yg tidak tertahan lgi.

“ Ya Alloh, dahsyat nian maut ini, timpakkan saja semua siksa maut ini kpdaku, jgn pada umatku” (bayangkanlah, btapa cintanya Nabi Muhammad pda kita, hingga ia berharap agar kita tdak mrasakan sakitnya sakaratul maut yg bgtu dhsyat sprti yg ia hadapi). Badan Rasululloh mlai dingin, kaki dan dadanya sdh tdk bergerak lagi. Bibirnya bgtar seakan hendak membisikkan sesuatu, Saidina Ali sgra mendekatkan telingnya. “peliharalah solat dan peliharalah org lemah diantaramu”. Saidina Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasululloh yg mulai membiru.

“Ummatii,ummatii,ummati” (“ Umatku,umatku,umatku”)..

Subhanalloh, bgtu cintanya Rasululloh pada kita, hingga dalam ujung hayatnya yg ia pikirkan masih kita..bgaimana dgn kita, apa msih terpikirkah Rasululloh di hati kita apa tlah terlupakan..apakah kita tlah menjalanka pesannya?..

Tahukah kalian, cinta Nabi Muhammad pda kita mlebihi dri cinta s’org ibu pada anaknya.. Sungguh ia sgt mencintai kita, dan menangis memikirkan kita, lalu knpa kita tdak memikrkan dia, bhkan diri kita sendiri..Apa kalian mencintai Rasululloh ?

(tulisan ini saya sarikan dari Ust.H.Syamsul Bari,S.Kom,MM dan beberapa tambahan ringan dari saya…smg Manfaat !)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar